Jumat, 28 Agustus 2009

Liga Inggris

Liputan6.com, London: Andriy Shevchenko tidak ingin memperpanjang penderitaannya di Stamford Bridge. Striker yang begitu ditakuti di masanya itu menyatakan keinginannya angkat kaki dari Stamford Bridge, markas Chelsea. Hal tersebut dilontarkan langsung manajer Chelsea, Carlo Ancelotti.

Musim panas ini Sheva kembali dari masa peminjaman di AC Milan. Meski kini Chelsea ditukangi Ancelotti, arsitek yang hapal betul kualitasnya sewaktu meroket bersama Rossoneri, tempat utama tidak otomatis diberikan. Sheva musim ini hanya bermain sekali di Liga Premier, sebagai pemain pengganti menghadapi Sunderland pekan lalu.

Tidak ada garansi di tim utama sehingga ia memutuskan hengkang. “Saya bericara dengan Sheva dan ia berkata dengan senang hati akan bermain untukku. Tapi sulit bagiku memberinya banyak kesempatan bermain seperti yang diinginkanya,” tutur Ancelotti seperti dilansir Football Italia. “Secara konsekuen ia akan mengambil keputusan yang terbaik menurutnya.”

“Kami katakan ia bisa pergi. Ia tidak memiliki kesempatan bermain regular. Jadi, ia mengambil keputusan berpisah,” imbuh Ancelotti. Rumor beredar Sheva diminati serius Sampdoria, namun berbagai media massa di Italia menyampaikan bahwa beberapa klub Serie A lainnya juga menaruh minat padanya.

Selain kembali merumput kembali di Italia, Dynamo Kiev juga menyatakan tertarik membawanya ‘pulang’. Kiev merupakan klub yang paling banyak berjasa memupuknya hingga menjadi salah penyerang paling ditakuti di dunia dalam satu decade terakhir.(DIM)

Manchester United

Liputan6.com, Manchester: Keberhasilan mempertahankan gelar premiership di musim lalu menjadi faktor utama di balik meningkatnya pendapatan hak siar televisi yang diraup Manchester United. Menurut laporan yang akan dipublikasikan ke muka publik pekan depan, MU diklaim meraup pendapatan dari hak siar televisi sebesar 51,5 juta pound (sekitar Rp 850 miliar), lebih besar 1,75 juta pound dibanding pendapatan yang diraup setelah The Red Devils meraih gelar Liga Premier di musim 2007-08. Jumlah itu pun 1,4 juta pound lebih besar dibanding besaran hak siar televisi yang diraup Liverpool, peringkat kedua klasemen akhir musim lalu.

Seperti yang dilansir The Guardian, jumlah pendapatan 51,5 juta pound dari hak siar televisi itu merupakan rekor baru bagi MU dan hampir sama dengan 20 persen dari turnover klub. Laporan tahunan tentang pendapatan hak siar televisi kali ini pun menyatakan bahwasanya di musim lalu jumlahnya mencapai lebih dari satu miliar pound (sekitar Rp 16,5 triliun) dimana 790 juta pound di antaranya didistribusikan kepada 20 klub premiership.

Setengah dari pendapatan domestik didistribusikan secara merata, dimana setiap klub rata-rata meraih 14 juta juta pound. Pendapatan hak siar televisi dari luar negeri (overseas) di musim lalu mencapai 192 juta pound (sekitar Rp 3,168 triliun). Jumlah itu pun dibagi rata, dimana setiap klub mendapat 9,6 juta pound (sekitar Rp 158,4 miliar).

Setengah dari pendapatan domestik lainnya didistribusikan menurut kriteria performa setiap tim—biasanya berdasarkan merit system atau peringkat tim di klasemen—dan fee fasilitas untuk setiap pertandingan yang disiarkan langsung (live). Dengan menempati posisi pertama di klasemen akhir, MU meraup 15 juta pound. Selain itu, jumlah tampil live MU lebih banyak dibanding tim-tim lainnya, total 25 kali, yang berarti pemasukan hampir 13 juta pound.

Faktor fee fasilitas sangat signifikan artinya dalam peningkatan pendapatan yang diraup Liverpool (24 kali live) dan Chelsea (20 kali live). Meskipun akhirnya terdegradasi ke divisi championship, karena sempat menggelar 20 partai secara live dari St James Park, Newcastle United meraup pendapatan sebesar 10,5 juta pound, jauh dibanding pendapatan yang diraup The Magpies berdasarkan merit system yang hanya mencapai 2 juta pound. (MEG)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar